Pengertian Evaluasi (Penilaian), Pengukuran, Tes,dan
Asesmen
Pengertian Evaluasi (Penilaian) Menurut
Para Ahli
·
Sudiono, Anas (2005) mengemukakan
bahwa secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation,
dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value yang
artinya nilai. Jadi istilah evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
·
Frey, Barbara A., and Susan W.
Alman. (2003): Evaluation The systematic process of collecting,
analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils
are achieving instructional objectives. (Artinya: Evaluasi adalah
proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk
menentukan sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional).
·
Mardapi, Djemari (2003), penilaian
adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
·
Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution
(2001), mengartikan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan
dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar
baik yang menggunakan tes maupun nontes.
Kesimpulan Tentang Pengertian Evaluasi:
·
Evaluasi berasal dari akar kata
bahasa Inggris value yang berarti nilai, jadi istilah evaluasi sinonim dengan penilaian.
·
Evaluasi merupakan proses sistematis
dari mengumpulkan, menganalisis, hingga interpretasi (menafsirkan) data atau
informasi yang diperoleh.
·
Data atau informasi diperoleh
melalui pengukuran (measurement) hasil belajar.melalui tes atau nontes.
·
Evaluasi bersifat kualitatif.
Pengertian Pengukuran (Measurement)
Menurut Para Ahli
·
Alwasilah et al.(1996), measurement
(pengukuran) merupakan proses yang mendeskripsikan performa siswa dengan
menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa sehingga
sifat kualitatif dari performa siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka
·
Arikunto dan Jabar (2004) menyatakan
pengertian pengukuran (measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal
dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.
·
Cangelosi, James S. (1995),
pengukuran adalah proses pengumpulan data secara empiris yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan.
·
Sridadi (2007) pengukuran adalah
suatu prose yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh besaran
kuantitatif dari suatu obyek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku.
Kesimpulan Tentang Pengertian
Pengukuran:
·
Kegiatan pengukuran dilakukan dengan
membandingkan hasil belajar dengan suatu ukuran tertentu.
·
Dilakukan dengan proses
sistematis.
·
Hasil pengukuran berupa besaran
kuantitatif (sistem angka).
·
Pengukuran menggunakan alat ukur
yang baku.
Pengertian Asesmen Menurut Para Ahli
·
Angelo T.A.(1991): Classroom
Assessment is a simple method faculty can use to collect feedback, early and
often, on how well their students are learning what they are being taught. (Artinya:
asesmen Kelas adalah suatu metode yang sederhana dapat digunakan untuk
mengumpulkan umpan balik, baik di awal maupun setelah pembelajaran tentang
seberapa baik siswa mempelajari apa yang telah diajarkan kepada mereka.)
·
Kizlik, Bob (2009): Assessment
is a process by which information is obtained relative to some known objective
or goal. Assessment is a broad term that includes testing. A test is a special
form of assessment. Tests are assessments made under contrived circumstances
especially so that they may be administered. In other words, all tests are
assessments, but not all assessments are tests. (Artinya : asesmen
adalah suatu proses dimana informasi diperoleh berkaitan dengan tujuan
pembelajaran. Asesmen adalah istilah yang luas yang mencakup tes (pengujian).
Tes adalah bentuk khusus dari asesmen. Tes adalah salah satu bentuk asesmen.
Dengan kata lain, semua tes merupakan asesmen, namun tidak semua asesmen berupa
tes)
·
Overton, Terry (2008): Assesment
is a process of gathering information to monitor progress and make educational
decisions if necessary. As noted in my definition of test, an assesment may
include a test, but also include methods such as observations, interview,
behavior monitoring, etc. (Artinya: sesmen adalah suatu proses pengumpulan
informasi untuk memonitor kemajuan dan bila diperlukan pengambilan keputusan
dalam bidang pendidikan. Sebagaimana disebutkan dalam definisi saya tentang
tes, suatu asesmen bisa saja terdiri dari tes, atau bisa juga terdiri dari
berbagai metode seperti observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dan
sebagainya).
·
Palomba and Banta(1999), Assessment
is the systematic collection , review , and use of information about
educational programs undertaken for the purpose of improving student learning
and development (Artinya: asesmen adalah pengumpulan, reviu, dan
penggunaan informasi secara sistematik tentang program pendidikan dengan tujuan
meningkatkan belajar dan perkembangan siswa).
Kesimpulan Tentang Pengertian Asesmen:
·
Asesmen merupakan metode dan proses
yang digunakan untuk mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa
belajar.
·
Dapat dilakukan di awal, di akhir
(sesudah), maupun saat pembelajaran sedang berlangsung.
·
Asesmen dapat berupa tes atau
nontes.
·
Asesmen berupa nontes misalnya
penggunaan metode observasi, wawancara, monitoring tingkah laku, dsb.
·
Hasilnya dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan.
·
Bertujuan meningkatkan belajar
(pembelajaran) dan perkembangan siswa.
Pengertian Tes Menurut Para Ahli
·
Wayan Nurkencana (1993), tes adalah
suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus
dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang
tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan
dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah
ditetapkan
·
Overton, Terry (2008): test
is a method to determine a student’s ability to complete certain tasks or
demontstrate mastery of a skill or knowledge of content. Some types would be
multiple choice tests or a weekly spelling test. While it commonly used
interchangeably with assesment, or even evaluation, it can be distinguished by
the fact that a test is one form of an assesment. (Tes adalah
suatu metode untuk menentukan kemampuan siswa menyelesaikan sejumlah tugas
tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan suatu keterampilan atau pengetahuan
pada suatu materi pelajaran. Beberapa tipe tes misalnya tes pilihan ganda atau
tes mengeja mingguan. Seringkali penggunaannya tertukar dengan asesmen, atau
bahkan evaluasi (penilaian), yang mana sebenarnya tes dapat dengan mudah
dibedakan berdasarkan kenyataan bahwa tes adalah salah satu bentuk asesmen.)
Kesimpulan Tentang Pengertian Tes:
·
Tes adalah cara atau metode untuk
menentukan kemampuan siswa menyelesaikan tugas tertentu atau mendemonstrasikan
penguasaan suatu keterampilan atau pengetahuan.
·
Beberapa tipe tes misalnya tes
pilihan ganda atau tes mengeja mingguan.
·
Tes adalah salah satu bentuk asesmen
Diagram Kedudukan Istilah Evaluasi,
Penilaian, Pengukuran, Asesmen, dan Tes.
Perhatikan Gambar berikut, yang
merupakan diagram kedudukan istilah evaluasi, penilaian, pengukuran, asesmen,
dan tes yang seringkali membingungkan. Diagram dibuat berdasarkan induksi dari
pengertian evaluasi (penilaian), penegertian pengukuran, pengertian asesmen,
dan pengertian tesmenurut para ahli di atas.
kuis yang diselenggarakan secara
mendadak atau terjadwal. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kuis
yang terjadwal akan membuat peserta didik dapat mempersiapkan diri terlebih
dahulu, namun dapat memberikan peluang kepada yang bersangkutan untuk berbuat
kecurangan (tindakan tidak jujur dengan meminta orang lain alias joki yang
mengerjakannya). Sementara kuis mendadak dengan cara menghubungi secara
langsung via telpon, SMS, chatting, email, atau modus lainnya akan lebih
memenuhi sasaran, namun belum tentu yang bersangkutan sedang dalam kondisi siap
dihubungi (online). Saat ini teknologi memberikan keleluasaan bagi peserta
untuk mengambil kuis secara online berbasia pilihan ganda atau mini esai yang
dapat dipersonalisasi (setiap peserta didik mendapatkan soal yang berbeda
karena merupakan hasil pemilihan acak oleh komputer) dan langsung dinilai
secara otomatis. Aplikasi semacam Moodle menyediakan sejumlah variasi kuis yang
dapat dikombinasikan seperti: pilihan ganda tunggal (memilih satu jawaban
benar), pilihan ganda jamak (ada beberapa jawaban yang benar), pemetaan pasangan
pertanyaan-jawaban, mini esai berupa jawaban singkat terpola, mengurutkan
jawaban dengan benar, pilihan ganda sederhana (benar atau salah), dan lain
sebagainya.
Kedua adalah menilai keaktifan dan
kualitas peserta didik dalam berdiskusi dengan sesamanya membahas pertanyaan
atau tantangan pemikiran yang diajukan oleh dosen pengampu. Partisipasi atau
keaktifan peserta berikut kualitas jawabannya adalah sesuatu yang dapat dinilai
oleh dosen untuk menakar tingkatan pemahaman yang bersangkutan terhadap materi
yang diberikan. Banyak cara dan model diskusi secara online yang tersedia dan
dapat dimanfaatkan, seperti: mailing list (dengan atau tanpa moderator), active
chatting, forum diskusi, newsgroup, multi-party virtual meeting, dan lain
sebagainya.
Cara ketiga adalah dengan memberikan
latihan atau tugas yang hasilnya berupa laporan file elektronik (digital file)
yang dibagikan maupun dikirimkan via internet. Dalam konteks PJJ, diusahakan
sedapat mugkin tidak banyak melibatkan kertas, agar mekanisme serta prosedur
pengumpulan tugas dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan terkendali
dengan baik (mampu telusur). Waktu mengerjakan latihan atau tugas menjadi
indikator yang penting untuk ditetapkan karena akan mempengaruhi kualitas hasil
pengerjaannya oleh peserta didik. Di dalam konteks PJJ, waktu pengumpulan hasil
latihan atau tugas dapat diset sedemikian rupa sehingga peserat didik yang
terlambat mengumpulkannya akan ditolak oleh sistem. Hal ini dapat membantu
dosen maupun peserta didik agar memiliki kedisiplinan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Terkait dengan beberapa mata kuliah,
ada cara lain yang dapat dipergunakan yaitu dengan memakai aplikasi simulasi.
Dalam aplikasi simulasi yang memimikkan kondisi sesungguhnya ini peserta didik
diminta untuk mengambil sejumlah keputusan berdasarkan pemahaman atau
kompetensi yang dimilikinya. Hasilnya adalah skor yang dapat diperingkat antar
satu peserta didik dengan lainnya. Sehingga berdasarkan peringkat yang ada,
peserta didik ditentukan nilai evaluasinya. Selain peringkat, cara lain yang
dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi adalah strategi yang dipergunakan
peserta didik dalam mencermati tantangan studi kasus yang disimulasikan.
Cara terakhir yang paling ampuh adalah
dengan melakukan wawancara langsung via tatap muka secara virtual dengan
menggunakan aplikasi tele conference seperti Skype, VMeet, dan lain sebagainya.
Model wawancara ini adalah yang paling efektif karena dosen dapat melihat dan
mendengar secara langsung kemampuan sang peserta didik dalam menjawab berbagai
persoalan yang ditanyakan oleh pengajar. Model ini kerap dipergunakan dalam
ujian akhir dan bersifat mutlak (veto) karena dapat menganulir hasil evaluasi
sebelumnya yang memiliki risiko dikerjakan oleh pihak lain (joki) karena tidak
ada pengendalinya.
Kelima model penilaian ini selayaknya
digunakan secara simultan dan ditentukan bobotnya sesuai dengan karakteristik
mata kuliah dan capaian pembelajaran yang ada. Karena sifatnya yang terpadu dan
terintegrasi, dosen pengampu mata kuliah harus memiliki perencanaan yang matang
dalam mempersiapkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar