BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan
pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang
yang membentuk kromosom bersama dengan
beragam jenis protein. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti .Inti adalah organel
yang hadir berbentuk bulat di setiap sel eukariotik. Ini adalah pusat kendali
sel eukariotik, bertanggung jawab untuk koordinasi gen dan ekspresi gen.
Struktur inti meliputi membran nuklir, nukleoplasma, kromosom dan nucleolus
.Membran Inti sel memiliki 3 bagian utama yaitu membran luar, ruang perinuklear, membran dalam.
Pada kajian ilmu Biologi, Sel adalah unsur terkecil yang menyusun
suatu organisme. Dalam perjalanan
hidupnya, sel tidaklah statis,
namun ia senantiasa melakukan kegiatan memperbanyak diri dalam konteks
perkembangbiakan, pembelahan
sel bertujuan agar
reproduksi dan embriogenesis dapat berkelanjutan. Sel induk gamet (gametogonium) harus terlebih dahulu
berploriferasi, setelah itu gametosit mengalami pembelahan reduksi. Bila
pembuahan terjadi, maka embryogenesis terjadi yang pada prinsipnya berlangsung
dengan cara perbanyakan satu sel zygote menjadi ribuan sampai milyaran sel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Inti Sel
Inti sel atau nukleus
adalah organel yang ditemukan
pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang
yang membentuk kromosom bersama dengan
beragam jenis protein. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama
nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu,
nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom,
tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan
di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri .
Gambar
2.1 Inti sel
Inti adalah
organel yang hadir berbentuk bulat di setiap sel eukariotik. Ini adalah pusat
kendali sel eukariotik, bertanggung jawab untuk koordinasi gen dan ekspresi
gen. Struktur inti meliputi membran nuklir, nukleoplasma, kromosom dan
nucleolus .
A. Sejarah Inti sel
Nukleus adalah
organel pertama yg ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan
lebih terperinci oleh ahli botani Skotlandia, Robert Brown, pada tahun 1831. Pada satu sel
umumnya ditemukan hanya satu nukleus. Namun, beberapa jaringan tertentu, atau
beberapa spesies tertentu
memiliki lebih daripada satu nukleus. Inti-inti dalam sel multinuklei ini dapat
memiliki peran yang saling mengganti atau saling mengkhususkan diri. Pada Paramecium, terdapat dua
inti sel: makronukleus (inti
besar) dan mikronukleus (inti
kecil). Makronukleus menjamin keberlangsungan hidup, sedangkan mikronukleus
bertanggung jawab terhadap reproduksi.
B.Struktur dan fungsi Inti sel
Elemen
struktural utama nukleus adalah membran inti, suatu membran ganda fosfolipid yang
membungkus keseluruhan organel dan memisahkan bagian inti dengan sitoplasma sel, serta lamina inti, suatu
struktur dalam nukleus yang memberi dukungan mekanis seperti sitoskeleton yang menyokong
sel secara keseluruhan.
Secara garis besar, membran
inti terdiri atas tiga bagian yaitu :
- Membran
luar
- Ruang
perinuklear.
- Membran
dalam.
Membran luar
dari nukleus berkesinambungan dengan retikulum
endoplasma (RE) kasar yang bertaburan dengan ribosom.Sifat membran
inti yang tak permeabel terhadap sebagian besar molekul membuat nukleus
memerlukan pori inti agar molekul dapat bergerak melintasi
membran. Pori nukleus bagaikan terowongan yang terletak pada membran nukleus
yang berfungsi menghubungkan nukleoplasma dengan sitosol.
Fungsi utama
dari pori nukleus adalah untuk sarana pertukaran molekul antara nukleus dengan
sitoplasma. Molekul yang keluar, kebanyakan mRNA, digunakan
untuk sintesis
protein.
Pori nukleus
tersusun atas 4 subunit yaitu :
- Subunit kolom berfungsi
dalam pembentukan dinding pori nukleus.
- subunit anular berguna
untuk membentuk spoke yang mengarah # menuju tengah dari pori nukleus.
- subunit lumenal
mengandung protein transmembran yang menempelkan kompleks pori nukleus
pada membran nukleus.
- subunit ring berfungsi
untuk membentuk permukaan sitosolik (berhadapan dengan sitoplasma) dan
nuklear (berhadapan dengan nukleoplasma) dari kompleks pori nukleus.
Meskipun bagian
dalam nukleus tidak mengandung badan yang dibatasi oleh membran, isi nukleus
tidak seragam dan memiliki beberapa badan subnukleus yang terbentuk dari
protein-protein unik, molekul RNA, serta gugus DNA. Contoh utama
dari badan subnukleus adalah nukleolus, yang terutama terlibat dalam pembentukan
ribosom. Setelah diproduksi oleh nukleolus, ribosom diekspor ke
sitoplasma untuk menjalankan fungsi translasi mRNA .
Inti adalah
organel yang paling menonjol dibandingkan dengan organel sel lainnya, yang
menyumbang sekitar 10 persen dari volume sel. Secara umum, sel eukariotik hanya
memiliki satu inti. Namun, beberapa sel eukariotik adalah sel enukleasi (tanpa
inti), misalnya, sel-sel darah merah (eritrosit), padahal beberapa multinukleat
(terdiri dari dua atau lebih inti), misalnya, jamur lendir. Inti dipisahkan
dari seluruh sel atau sitoplasma oleh membran inti.
Inti Sel Inti sel terdiri dari membran inti (lapisan
inti), nukleoplasma, nukleolus dan kromosom. Nukleoplasma, juga dikenal sebagai
karyoplasma, adalah matriks ada di dalam nukleus. Mari kita bahas secara
singkat tentang beberapa bagian dari inti sel.
a. Membran inti
Membran nukleus adalah struktur
berlapis ganda yang membungkus isi inti. Lapisan luar dari membran terhubung ke
retikulum endoplasma. Sebuah ruang berisi cairan atau ruang perinuklear hadir
antara dua lapisan membran inti. Inti berkomunikasi dengan bagian lain dari sel
atau sitoplasma melalui beberapa celah yang disebut pori-pori inti. Pori-pori
inti adalah situs untuk pertukaran molekul besar (protein dan RNA) antara inti
dan sitoplasma .
b. kromosom
Kromosom yang hadir dalam bentuk
string DNA dan histon (molekul protein) yang disebut kromatin. Kromatin lebih
lanjut diklasifikasikan menjadi heterokromatin dan eukromatin berdasarkan
fungsi. Jenis yang pertama adalah sangat kental, bentuk transkriptionalli
aktif, kebanyakan hadir berdekatan dengan membran nuklir. Di sisi lain,
euchromatin adalah organisasi halus, kurang kental kromatin, yang ditemukan
berlimpah dalam sel transkrip.
c. nukleolus
Nucleolus adalah berbentuk
struktur padat, bulat ada di dalam nukleus. Beberapa organisme eukariotik
memiliki inti yang berisi hingga empat nukleolus. Nucleolus memainkan peran
tidak langsung dalam sintesis protein dengan memproduksi ribosom. ribosom Ini
adalah organel sel yang terdiri dari RNA dan protein, mereka diangkut ke
sitoplasma, yang kemudian melekat pada retikulum endoplasma. Ribosom adalah organel
penghasil protein sel. Nukleolus menghilang ketika sel mengalami pembelahan dan
direformasi setelah selesainya pembelahan sel.
Fungsi Inti Seluler
Berbicara tentang fungsi inti
sel, ia mengendalikan karakteristik keturunan dari suatu organisme. Organel ini
juga bertanggung jawab untuk sintesis protein, pembelahan sel, pertumbuhan dan
diferensiasi. Berikut adalah daftar fungsi penting yang dilakukan oleh inti
sel.
- Penyimpanan materi herediter, gen dalam bentuk
helai DNA yang panjang dan tipis (asam deoksiribonukleat), disebut sebagai
kromatin.
- Penyimpanan protein dan RNA (asam ribonukleat)
dalam nukleolus.
- Inti adalah sebuah situs untuk transkripsi di
mana RNA duta (mRNA) yang diproduksi untuk sintesis protein.
- Pertukaran molekul keturunan (DNA dan RNA)
antara inti dan bagian lain dari sel.
- Selama pembelahan sel, khromatin disusun ke
dalam kromosom dalam inti.
- Produksi ribosom (pabrik protein) dalam
nukleolus.
- Transportasi selektif dan energi molekul
melalui pori-pori inti.
Ketika inti mengatur integritas
gen dan ekspresi gen yang juga disebut sebagai pusat kontrol sel. Inti berisi
semua materi genetik dari suatu organisme seperti kromosom, DNA, gen, dll .
2.2. SIKLUS HIDUP SEL
Pada kajian ilmu Biologi, Sel adalah unsur terkecil yang
menyusun suatu organisme.
Dalam perjalanan hidupnya, sel
tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukan kegiatan memperbanyak diri dalam
konteks perkembangbiakan, pembelahan
sel bertujuan agar
reproduksi dan embriogenesis dapat berkelanjutan. Sel induk gamet (gametogonium) harus terlebih dahulu
berploriferasi, setelah itu gametosit mengalami pembelahan reduksi. Bila
pembuahan terjadi, maka embryogenesis terjadi yang pada prinsipnya berlangsung
dengan cara perbanyakan satu sel zygote menjadi ribuan sampai milyaran sel.
Siklus sel yang berlangsung
kontinu dan barulang (siklik)
disebut poliferasi. Keberhasilan
sebuah poliferasi membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari satu
fase siklus sel menuju fase
berikutnya. Jenjang reaksi kimia organic yang terjadi seyogyanya diselesaikan
sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis
sebelum selesainya tahap replikasi
DNA akan menyebabkan
sel tereliminasi.
Pada sel prokariot yang
tidak memiliki inti sel,
siklus sel terjadi melalui suatu proses
yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariot yang
memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan M, dan fase persiapan, G1
dan G2:
1. Fasa S
(sintesis)
Merupakan
tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya, sel
tubuh
manusia
membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasi kromosom
yang telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua nuklei
masing-masing guna proses mitosis
pada fase M.
2. Fasa M (mitosis)
Interval
waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik
pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya
membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi beberapa jenjang
fase, yaitu:
- Profase, fase terjadinya kondensasi
kromosom
dan pertumbuhan pemintalnya. Pada saat
ini kromosom terlihat di dalam sitoplasma.
- Prometafase, pada fase ini sampul inti sel
terlarut dan kromosom yang mengandung 2 kromatid
mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafase).
- Metafase. kondensasi kromosom pada bidang
ekuatorial mencapai titik puncaknya
- Anafase. Tiap sentromer
mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik
menuju pemintal kutub.
- Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai
mengalami dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti
sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah
- Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai
setelah terjadi oleh interaksi antara pemintal mitotik,
sitoskeleton aktomiosin
dan fusi sel,
dan menghasilkan dua sel anak yang identik.
3. Fasa G (gap)
Fasa
G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat
yang diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel mamalia,
interval fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1
sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase
G1 terlalu lama, dikatakan berada pada fase G0 atau
“quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan
aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang
berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis.
Pada
umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut
dapat masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain berupa:
perubahan kepadatan sel, mitogen
atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi.
4. Interfase
Merupakan
sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut
termasuk fase G1, S, G2.
A. Reproduksi Sel
Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu
Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi).
1.
Amitosis
adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung
tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai
pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
2.
Mitosis adalah cara
reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu
Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan
sintesis bahan-bahan inti.Secara
garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai
berikut:
a. Interfase
Ciri-ciri fase interfase sebagai berikut :
- Selaput
nukleus membatasi nukleus
- Nukleus
mengandung satu atau lebih nukleolus
- Dua sentrosom
telah terbentuk memlalaui replikasi sentrosom tunggal
- Pada sel
hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentrosom
- Kromosom yang
diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara individual karena
belum terkondensasi.
Gambar 2.2 interfase
b. Profase
Ciri-ciri fase profase sebagai berikut :
- Serat-serat
kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi kromosom
diskret yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya.
- Nukleolus
lenyap
- Gelendong
mitotik mulai terbentuk. Gelendong ini terdiri atas sentrsom dan
mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom.
- Sentrosom-sentrosom
bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh mikrotubulus yang
memanjang di antaranya.
Gambar 2.3 Profase
c. Prometafase
Gambar
2.4 Prometaphase
Ciri-ciri fase prometafase sebagai berikut :
- Selaput
nukleus terfragmentasi
- Mikrotubulus
yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus.
- Kromosom
menjadi semakin terkondensasi
- Masing-masing
dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor, struktur
protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer.
- Beberapa
mikrotubulus melekat pada kinetokor menjadi mikrotubulus kinetokor.
- Mikrotubulus
nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari kutub
gelendong yang bersebrangan
d. Metafase
Gambar
2.5 Metafase
Ciri-ciri fase metafase sebagai berikut :
- Merupakan
tahap mitosis yang paling lama, seringkali berlangsung sekitar 20 menit.
- Sentrosom kini
berada pada kutub-kutub sel yang bersebrangan.
- Kromosom
berjejer pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di pertengahan
jarak antara kedua kutub gelendong. Sentromer-sentromer kromosom berada di
lempeng metafase.
- Untuk setiap
kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor
yang berasal dari kutub yang bersebrangan
e. Anafase
Gambar
2.6 Anafase
Ciri-ciri fase anafase sebagai berikut :
- Merupakan
tahap mitosis yang paling pendek, seringkali berlangsung hanya beberapa
menit.
- Anafase di
mulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua
kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap
kromatid pun menjadi satu kromosom utuh.
- Kedua kromosom
anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan
saat mikrotubulus kinetokor memendek. Karena mikrotubulus ini melekat ke
wilayah sentromer terlebih dahulu.
- Sel memanjang
saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang.
- Pada akhir
anafase, kedua ujung sel memilki koleksi kromosom yang sama dan lengkap.
f. Telofase
Gambar
2.7 Telofase
Ciri-ciri fase telofase sebagai berikut :
- Dua nukleus
anakan terbentuk dalam sel.
- Selaput
nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dan
bagian-bagaian lain dari sistem endomembran.
- Nukleolus
muncul kembali.
- Kromosom
menjadi kurang terkondensasi
- Mitosis,
pembelahan satu nukleus menjadi nukleus yang identik secara genetik,
sekarang sudah selesai.
Gambar 2.8 Gambaran umum
fase mitosis
3. Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel
melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya
terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaituMeiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun
meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara
lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Gambar 2.9 Meiosis
Berbeda dengan
pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II
tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan
dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.
Perbedaan mitosis dengan miosis
Aspek yang dibedakan
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Tujuan
|
Untuk pertumbuhan
|
Sifat mempertahan-kan diploid
|
Hasil pembelahan
|
2 sel anak
|
4 sel anak
|
Sifat sel anak
|
diploid (2n)
|
haploid (n)
|
Tempat terjadinya
|
sel somatis
|
sel gonad
|
Tabel
2.1 Perbedaan mitosis dan miosis
Pada hewan dikenal adanya peristiwa
meiosis dalam pembentukan gamet,
yaitu Oogenesis dan
Speatogenesis.Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis
(Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.
.Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelahan sel
·
Penempelan (sel bertumpu): sel membelah
setelah sel bertumpu/menempel
- Kerapatan
sel: sel berhenti membelah setelah seluruh permukaan dilipisi satu lapis
sel
·
Faktor pertumbuhan (growth factors):
walau seluruh permukaan telah penuh sel, bila ditambahi faktor pertumbuhan sel
maka pembelahan sel berlangsung mengakibatkan penumpukan sel
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inti sel atau nukleus adalah organel yang
ditemukan pada sel eukariotik.
Inti adalah organel yang hadir berbentuk bulat di setiap sel eukariotik. Ini
adalah pusat kendali sel eukariotik, bertanggung jawab untuk koordinasi gen dan
ekspresi gen. Struktur inti meliputi membran nuklir, nukleoplasma, kromosom dan
nucleolus .
Pada sel prokariot yang
tidak memiliki inti sel,
siklus sel terjadi melalui suatu proses
yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariot yang
memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan M, dan fase persiapan, G1
dan G2.
tiga
jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis. Amitosis adalah
reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan sel. Mitosis adalah
cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu
Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase
berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini
tidak termasuk tahap pembelahan sel).
Meiosis (Pembelahan Reduksi)adalah reproduksi sel melalui
tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi
pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Daftar Pustaka
Sumadi,A.Marianti.2007.Biologi
sel.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Inti Sel (Wikipedia di akses pada 24 september2014)
Struktur dan fungsi inti sel (blog:Sridianti di akses pada tanggal 24
september 2014) http://www.sridianti.com/struktur-fungsi-inti-sel.html
Siklus Sel (Wikipedia Indonesia ensiklopedia bebas di akses pada tanggal 24 september 2014) http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus
Siklus dan pembelahan sel ( Anonim,Diakses pada
tanggal 24 september 2014)